
Pada lembaran ini disajikan definisi pertanian, adaptasi manusia dengan lingkungan sebagai awal perkembangan pertanian, dan salah satu jenis pertanian yang sampai saat ini masih dilakukan, khususnya di Provinsi Nusa Tenggara Timur. Pengantar ini diharapkan dapat membuka wawasan kita tentang pertanian dan dinamikanya, sebelum kita berdiskusi lebih lanjut tentang pertanian kaitannya dengan mata kuliah yang disediakan oleh Politeknik Pertanian Negeri Kupang untuk para mahasiswa untuk mencapai kompetensi yang telah ditetapkan.
Sebagai mahasiswa tentunya memiliki banyak pertanyaan, diantaranya apakah pertanian itu? bagaimanakah pertanian di Indonesia? permasalahan apa sajakah yang muncul di sektor pertanian? apa kegunaan mata kuliah pengantar ilmu pertanian? materi apa sajakah yang akan dipelajari dalam perkuliahan Pengantar Ilmu Pertanian? dan masih banyak pertanyaan lainnya. Sebagai mahasiswa yang berada pada era perkembangan teknologi, sudah tidak lazim apabila mahasiswa di NTT berfikir bahwa mereka jauh dari informasi teknologi pertanian. Internet merupakan salah satu fasilitas yang dapat digunakan untuk memantau dan melihat perkembangan pertanian di Indonesia dan di dunia. Dosen adalah fasilitator dan bukan satu-satunya sumber ilmu bagi para mahasiswa. Sebagai awal perkuliahan, kita akan membahas tentang definisi pertanian dan salah satu contoh pertanian yang ada di NTT yaitu pertanian tebas bakar.
Pertanian adalah
kegatan pemanfaatan sumberdaya hayati yang berada di darat yang
dilakukan manusia untuk menghasilkan bahan pangan dan bahan baku
industri. Perkembangan pertanian diawali dengan perladangan tebas bakar.
Pada saat manusia berusaha untuk memenuhi kebutuhan pangan pada saat
lalu, mereka cenderung mengumpulkan bahan-bahan makanan yang dapat
dimakan. Perkembangan selanjutnya, ketika mereka mencoba untuk menetap
pada suatu wilayah tertentu, perladangan tebas bakar merupakan usaha
yang sangat mungkin dilakukan. Mereka membakar lahan dengan tujuan untuk
membersihkan lahan tempat budidaya, yang selanjutnya diikuti dengan
kegiatan menanan beberapa tanaman yang dianggap dapat tumbuh di lahan
tersebut.
Pertumbuhan penduduk sebagai bentuk penambahan jumlah manusia di muka bumi, berimplikasi pada peningkatan permintaan bahan pangan. Disisi yang lain, pertambahan jumlah penduduk juga berimplikasi pada peningkatan kebutuhan lahan untuk tempat tinggal. Dua fenomena tersebut pada suatu waktu menimbulkan permasalahan ketersediaan lahan. Dengan kata lain, meningkatnya luasan lahan untuk permukiman sebagai akibat dari peningkatan jumlah manusia akan mengurangi luasan lahan pertanian. Bagaimana dengan pertanian tebas bakar? Pertanian seperti apakah itu dan apakah pertanian tersebut masih bisa dipertahankan dalam kegiatan pertanian berwawasan lingkungan? Beberapa pengamat pertanian yang tinggal di NTT mengatakan bahwa perladangan tebas bakar tidak dapat dipertahankan karena dapat menurunkan daya dukung lingkungan hidup. Untuk mengetahui lebih lanjut tentang pertanian tebas bakar, dan bagaiamana pengaruhnya terhadap lingkungan hidup, silahkan Anda membaca tautan ini. Silahkan Anda mendiskusikan uraian tulisan dalam tautan tersebut dalam kelompok masing-masing dan buatlah resume sebagai bahan diskusi kelompok pada pertemuan beikutnya. Selamat berdiskusi
No comments:
Post a Comment